Kamis, 20 Desember 2012

UPAYA PENINGKATAN UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN VOCABULARY SISWA MELALUI SEMANTIC MAPPING STRATEGY PADA BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS DIKELAS XI MAN 2 TANJUNGPURAKEMAMPUAN VOCABULARY SISWA MELALUI SEMANTIC MAPPING STRATEGY PADA BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS DIKELAS XI MAN 2 TANJUNGPURA


UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN VOCABULARY SISWA MELALUI SEMANTIC MAPPING STRATEGY PADA BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS DIKELAS XI MAN 2 TANJUNGPURA
BAB  I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Maslaah
Bahasa adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia untuk berkomunikasi, mengungkapkan ide, perasaan maupun pendapat baik itu secara individual ataupun secara universal.
Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa yang sangat berpengaruh di dunia sangat penting untuk dipelajari karena bisa digunakan untuk memberi dan menerima informasi dan untuk mengembangkan pendidikan, teknologi dan seni. Bahasa Inggris juga berguna bagi pelajar-pelajar muda. Mempersiapkan para pelajar untuk mempelajari Bahasa Inggris sedini mungkin adalah hal yang sangat baik karena otak mereka masih sangat siap untuk mempelajarinya dan akan sangat mudah bagi mereka menguasainya dengan baik. 
Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan didunia. Dan Indonesia adalah salah satu negara yang sebagian masyarakatnya menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-harinya. Bahkan juga sudah banyak sekolah-sekolah yang menerapkan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama mereka. Ini menunjukkan bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa yang memiliki pengaruh sangat besar dalam kehidupan khususnya dalam pendidikan, teknologi, pengetahuan, seni dan dalam membuat hubungan kerjasama dengan negara lain. Itulah sebabnya kenapa kita harus menguasai Bahasa Inggris dengan baik.
Dalam Bahasa Inggris banyak kemampuan yang harus kita kuasai seperti speaking, reading, listening dan writing. Untuk bisa menguasai Bahasa Inggris menjadi bahasa utama kita, selain kita harus mengetahui grammatical, kita juga harus banyak menguasai vocabulary atau kosa katanya. Semakin banyak kosa kata yang kita kuasai maka akan semakin mudah pula kita dalam menguasai Bahasa Inggris terkhusus dalam bidang Speaking.
Dari wawancara yang telah dilakukan dengan salah seorang guru Bahasa Inggris di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungpura tentang bagaimana kemampuan vocabulary siswa, dia mengatakan bahwa sebagian siswa kesulitan untuk berbicara dalam Bahasa Inggris dikarenakan kurangnya menguasai vocabulary. Masalah ini muncul dikarenakan kurangnya kesadaran dari para siswa untuk meningkatkan penguasaan vocabulary mereka dan tidak adanya metode baru yang menarik dari guru untuk meningkatkan kemampuan para siswa untuk lebih tertarik menguasai vocabulary mereka.
Selama ini guru memberikan materi vocabulary hanya dengan menyuruh siswa mencari vocabulary didalam kamus kemudian menyuruh siswa menghafalnya. Strategi ini tidak cukup efektif untuk diterapkan karena tidak membuat siswa tertarik dan semangat untuk menghafal. Kebanyakan siswa merasa bosan dan malas untuk mencari vocabulary sehingga ini mempengaruhi kemampuan siswa dalam meningkatkan penguasaan vocabulary mereka.
Ada banyak strategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan penguasaan vocabulary Bahasa Inggris. Dalam penelitian ini, Semantic Mapping adalah salah satu bagian dari  strategi Applying Images and Sounds Strategy yang menjadi pilihan untuk penulis terapkan dalam upaya meningkatkan vocabulary siswa.
Semantic Mapping adalah strategi yang digunakan dengan cara membuat konsep dari sebuah kata yang maknanya saling berhubungan dengan kata yang lain pada sebuah kertas untuk menciptakan sebuah semantic mapp. Strategi ini juga bisa digunakan pada materi listening untuk mengingat kata-kata yang didengar ataupun dibaca. Semantic mapping adalah salah satu strategi yang paling membantu dalam pendekatan kemampuan mengingat vocabulary.
Akhirnya, strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai vocabulary. Berdasarkan dari penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan n judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Vocabulary Siswa melalui Semantic Mapping Strategy pada Bidang Studi Bahasa Inggris dikelas XI MAN 2 Tanjungpura”.
B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Dari berbagai masalah-masalah yang muncul, ada beberapa faktor  yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai vocabulary tersebut, yaitu :
1.      Kurangnya keasadaran dan motivasi para siswa untuk lebih giat menghafal dan mengingat vocabulary.
2.      Tidak adanya strategi baru dan menyenangkan yang diterapkan oleh guru sehingga siswa merasa bosan.
3.      Kurang mengertinya para siswa akan pentingnya menghafal dan mengingat vocabulary dalam mempelajari Bahasa Inggris.
C.    BATASAN MASALAH
Dari berbagai faktor yang telah dipaparkan diatas, untuk itu penulis membatasi masalah penguasaan vocabulary siswa tersebut dengan strategi Semantic Mapping yang mana diharapkan mampu membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan vocabulary mereka untuk lebih menguasai kemampuan berbahasa inggris.
D.    RUMUSAN MASALAH
Dari judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menguasai Vocabulary melalui Semantic Mapping Strategy pada Bidang Studi Bahasa Inggris dikelas XI MAN 2 Tanjungpura” , dapat dirumuskan bahwa :
1.      Bagaimana kemampuan penguasaan vocabulary siswa dikelas XI MAN 2 Tanjungpura ?
2.      Strategi apa yang diterapkan oleh guru selama ini di kelas XI MAN 2 Tanjungpura ?
3.      Bagaimana kemampuan siswa kelas XI MAN 2 Tanjungpura dalam menguasai vocabulary melalu strategi yang selama ini diterapkan ?
4.      Apakah penyebab utama dari kesulitan para siswa kelas XI MAN 2 Tanjungpura untuk menguasai vocabulary ?
5.      Strategi apa yang diterapkan untuk menggantikan strategi yang sudah ada  ?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa kelas XI MAN 2 Tanjungpura dalam menguasai vocabulary, faktor apa saja yang mempengaruhinya dan strategi apa yang sebaiknya digunakan untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa-siswa tersebut dalam menguasai vocabulary.
F.     MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini sangat diharapkan bisa berguna untuk para guru dalam meningkatkan kualitas para siswa. Adapun manfaat tersebut adalah :
1.       Bagi para guru, ini akan berguna untuk menambah pengetahuan tentang Bahasa Inggris dalam meningkatkan kualitas mengajar khususnya dengan menggunakan strategi yang baik dalam proses belajar.
2.      Membantu para guru yang ingin membuat proses belajar dikelas lebih efektif dan efesien.
3.      Membantu para peneliti yang ingin melaukan penelitian dengan subjek yang sama.
4.      Bagi para siswa, menjadi masukan untuk meningkatkan ketertarikan dan motivasi dalam belajar Bahasa Inggris.
5.      Bagi para pembaca, untuk menambah pengetahuan tentang Semantic Mapping Strategy.









BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    KERANGKA TEORITIS
1.      Kemampuan
a.      Pengertian Kemampuan
Mampu berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat; berada; kaya; mempunyai harta berlebih. Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa atau sanggup melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.[1]
Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.
Sementara itu, menurut Robbin kemampuan berarti kapasitas seseorang individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerrjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.
Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor, yaiut:
1. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan memecahkan masalah.
2. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa
. [2]
b.      Faktor Pendukung Kemampuan
Faktor pendukung adalah segala sesuatu yang dapat mendorong atau mempengaruhi siswa dalam meningkatkan kemampuan pembelajarannya untuk menjadi lebih baik.
Adapun factor pendukung kemampuan adalah sebagai berikut :
1)      Faktor internal.
Factor  internal yaitu factor  yang berasal dari dalam diri siswa baik kondisi jasmani (fisiologis) maupun rohani (psikologis). Faktor fisiologis yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot)yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah, apalagi disertai dengan pusing kepala misalnya dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh). Karena sebagian besar serangkaian dari proses belajar menggunakan pancaindra tersebut. Sedangkan Factor psikologis sebagai factor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam intensitas pembelajaran. Adapun faktor- faktor psikologis ini antara lain :
a.       Minat.
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyatan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Anak didik mempunyai minat terhadap subyek tertentu, cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar, artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baikserta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.
a.       Kecerdasan/inteligensiIntelegensi.
pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi intelegensi sebenarnya bukan kemampuan otak saja,  melainkan kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi,memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dalam inteligensi lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktifitas manusia.
b.      Bakat.
Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat itu mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi tinggi disebut juga sebagai anak berbakat.
c.       Motifasi.
Motifasi berhubungan dengan kebutuhan, motif, dan tujuan. Hal ini sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Motifasi adalah penting bagi proses belajar, karena motifasi menggerakkan organisme, mengarahkan tindakan, serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan setiap individu.
Diperkembangan selanjutnya, motifasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motifasi intrinsic dan motifasiekstrinsik. Motifasi intrinsic adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Misalnya perasaan siswa menyenangi materi dan kebutuhan terhadap materi tersebut. Adapun motifasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang dating dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
d.      Kemampuan kognitif.
Dalam dunia pendidikan, dikenal tiga tujuan pendidikan, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut untuk dikuasai anak didik , karena penguasaan kemampuan pada tingkatan itu menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.
2)      Faktor eksternal
Selain dari faktor internal, pembelajaran juga dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Factor eksternal ini dibagi menjadi dua, yaitu lingkugan (baik yang berasal dari alam maupun sosial budaya) dan instrumental (fasislitas serta media yang disediakan di sekolah).
a) Lingkungan
a. 1. Lingkungan alami
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik,dimana mereka hidup dan berusaha di dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup di dalamnya. Karena membuat suasana menjadi tidak nyaman sehingga dapat mengganggu proses pembelajaran.
a.      2. Lingkungan sosial budaya
Manusia adalah makhluk sosial yang berkecenderungan untuk hidup bersama satu sama lainnya. Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Lingkungan sosial budaya di luar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Mengingat pengaruh yang kurang menguntungkan dari lingkungan pabrik, pasar, dan arus lalu lintas, alangkah baiknya jika pembangunan gedung sekolah ditempat yang jauh dari lingkungan ramai. Keluarga juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran, terutama orang tua. Tinggi rendahnya pendidikan, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya bimbingan dan perhatian orang tua, semua itu mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak didik.
b) Instrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Semuanya dapat dibedakan menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolah. Factor instrumental yang ada dalam sekolah diantaranya kurikulum, program sekolah, sarana dan fasilitas sekolah. Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya. Kalau hanya ada anak didik tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi proses pembelajaran di sekolah.[3]

2.      Vocabulary
a.      Pengertian Vocabulary
Vocabulary atau kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata dalam bahasa Inggris disebut vocabulary, kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru.
Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Karenanya banyak ujian standar, seperti SAT, yang memberikan pertanyaan yang menguji kosakata.
Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif.[4]
Kita harus menguasai vocabulary agar kita mudah dalam menggunakan bahasa Inggris, baik itu pembuatan kalimat maupun percakapan. Beberapa kata bahasa Inggris yang kita kuasai, tentu saja mencerminkan apakah kita benar-benar bisa berbahasa Inggris atau hanya bisa sedikit berbahasa Inggris. Kalau orang yang bahasa aslinya adalah bahasa Inggris seperti orang Inggris atau orang Amerika, bisa jadi mereka menguasai semua kata bahasa inggris, karena itulah mereka bisa. Oleh karena itu kita harus mempelajari lebih dalam vocabulary dalam bahasa Inggris karena kita bukan orang Inggris asli.
b.      Macam-macam Vocabulary
Vocabulary ada beberapa macam, ada yang produktif dan ada yang tidak produktif. Vocabulary produktif artinya vocabulary yang sering kita gunakan, atau yang sering kita pakai sehari-hari. Sedangkan vocabulary tidak produktif adalah vocabulary yang ada, tetapi jarang digunakan sehari-hari. Dikatakan produktif karena vocabulary ini selalu dipakai dalam bahasa Inggris.[5]
Ciri-ciri vocabulary produktif adalah vocabulary yang sering kita dengar atau tidak asing terdengarnya. Vocabulary produktif juga biasanya mudah untuk dimengerti arti dan maknanya. Untuk menggunakan bahasa Inggris dengan baik, kita harus mempelajari dan memahami vocabulary produktif, tentu saja karena ini adalah vocabulary yang banyak digunakan. Dalam memahami vocabulary yang produktif pasti akan lebih mudah karena sering dipakai dalam kehidupan sehari–hari. Contoh vocabulary yang produktif misalnya angry (marah), contoh dalam kalimat adalah I can be angry when you distub her, atau kata hungry (lapar), sick (sakit), kata ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pembuatan kalimat ataupun percakapan.
dikatakan tidak produktif, karena vocabulary ini jarang dipakai dalam pembuatan kalimat atau percakapan dalam bahasa Inggris. Vocabulary ini kadang sukar untuk dimengerti karena vocabulary ini jarang dipakai dalam kehidupan sehari–hari. Oleh karena itu kita harus mempelajari lebih dalam tentang vocabulary ini agar tidak sulit mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari–hari. Contoh vocabulary tidak produktif adalah kata ruffle (kerut), glaring (cahaya yang menyilaukan, yang menyilaukan). Kata–kata di atas adalah kata yang jarang digunakan dalam percakapan atau kalimat bahasa Inggris.
Vocabulary semakin waktu semakin bertambah dan banyak yang berubah, maka kita harus banyak belajar agar kita menguasai semua vocabulary yang ada.
Cara mempelajari vocabulary ada berbagai macam, misalnya dengan menonton TV, membaca berita, membaca novel, atau lainnya. Dengan menonton TV, banyak acara televisi yang bisa menambah wawasan, dalam acara-acara di televisi banyak kosakata-kosakata dalam percakapan ataupun teks berjalan.
Selain itu, menambah vocabulary juga bisa dengan cara membaca koran atau menonton berita. Pada bacaan dalam koran akan didapati banyak vocabulary, dan tentunya tidak semua kata di dalamnya diketahui, maka gunakanlah kamus dalam memahami arti kata itu. Maka vocabulary akan bertambah banyak dan luas.
Vocabulary memegang pernan penting dalam komunikasi, lebih-lebih secara oral. Diyakini bahwa semakin banyak vocabulary yang dimiliki siswa maka semakin mudah pula mereka mengembangkan empat kemampuan berbahasa, tetapi vocabulary apa yang penting bagi siswa. Dari hasil angket ternyata para siswa mendapatkan penambahan vocabulary, tetapi seperti dugaan penulis, vocabulary yang didapatkan para siswa kemungkinan vocabulary umum, baik yang berkaitan dengan tema Culture and Art maupun kosa kata sehari-hari. Diyakini pula bahwa dengan bertambahnya vocabulary siswa akan menambah baik pula kefasihan berbicara dan menulis. Dan hal tersebut terbukti dalam hasil tes speaking maupun writing bahwa vocabulary siswa sampel dan kelas sampel cenderung mengalami peningkatan. Jika kita menguasi vocabulary, sudah tentu kita akan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka, belajarlah vocabulary sebanyak mungkin.
3.      Speaking
a.      Pengertian Speaking
Dalam mempelajari Bahasa Inggris, kita tidak akan lepas dengan istilah “speaking”. Bagi beberapa kalangan, mungkin, menganggap bahwa speaking adalah pelajaran bahasa Inggris paling membosankan ke dua setelah grammar. Namun, ada juga yang menganggap speaking adalah pelajaran terpenting dalam mempelajari bahasa pada umumnya, khususnya bahasa Inggris.
Apa benar mempelajari speaking itu penting? Jawabannya terserah anda. Jika anda menganggap speaking itu penting, maka jangan pernah menjawab tidak. Karena memang pada dasarnya semua pelajaran bahasa Inggris itu penting. Salah seorang ahli bahasa yang menganggap pentingnya mempelajari speaking, Scott Thornbury, juga demikian. Ia mengungkapkan pentingnya speaking dalam kehidupan sehari-hari sehingga ia menyarankan untuk mempelajarinya jika ingin menguasai suatu bahasa.
Menurut Thorbury, speaking (berbicara) itu adalah salah satu bagian kehidupan sehari-hari kita. Pada umumunya manusia menghasilkan puluhan ribu kata dalam sehari. Bahkan, menurut dia, ada beberapa orang yang menghasilkan lebih dari puluhan ribu kata sehari seperti seorang politikus dan tukang lelang. Speaking begitu penting dan alamiah sehingga kita lupa bagaimana kita bersusah payah untuk mendapatkan kemampuan “speaking” ini; kita harus mempelajari bagaimana melakukan ‘speaking’ terus menerus dalam bahasa asing.
Lebih jauh lagi, Grauberg mengungkapkan bahwa banyak siswa yang menganggap tujuan utama mempelajari bahasa asing adalah agar bisa berbicara dengan bahasa tersebut. Oleh karena itu, Grauberg meneruskan, para guru bahasa harus membantu siswa untuk mencapai tujuan siswa tersebut dengan mengeluarkan segala kemampuan terbaik mereka.[6]
Dalam speaking adalah pembelajaran untuk kita dalam berbicara menggunakan bahasa inggris. Proses pembelajaran ini tidak sesulit listening. Dalam pembelajaran ini kita harus menambah skil kita dalam berbicara. Adapun salah satu caranya agar lebih mudah menguasainya adalah kita harus serin – sering bercakap dengan menggunakan bahsa inggris.  Dengan seringnya kita bercakap dengan memakai bahasa inggris itu dapat mempermudah kita untuk mengontrol cara berbicara kita agar tidak gagap ataupun terputus – putus.[7]
b.      Tujuan Kegiatan Speaking
Tujuan pembelajaran speaking pada Madrasah Aliyah tidak boleh leapas dari pada tujuan pembelajaran bahasa Inggris yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendiknas No. 22 tahun 2006.
Adapun tujuan pembelajaran B. Inggris pada tingkat Aliyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational
b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
c. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
Merujuk tujuan pembelajaran tersebut di atas, dapat diambil benang merahnya bahwa semua kegiatan pembelajaran bahasa Inggris agar peserta didik mempunyai kompetensi komunikasi aktif baik secara lisan maupun tulisan, dengan kemampuan tersebut diatas diharapkan output mempunyai daya saing dan ikut berperan aktif dalam percaturan dunia yang pada ahirnya akan terbangun pemhaman budaya global, karena kita adalah bagian dari masarakat itu. Adapun tujuan speaking untuk review adalah dalam rangka mengembangkan kemampuan komunikatif untuk mencapai tingkat literasi informational. Sehingga siswa mampu memberikan penilaian mereka tentang suatu karya, seni, produk, buku atau yang lain secara oral.[8]
4.      Strategi Semantic Mapping
a.      Pengertian strategi Semantic Mapping
Semantic mapping berasal dari kata semantic dan map. Hurford dan Heasley  menjelaskan bahwa semantics adalah “the study of meaning in language” atau ilmu yang mempelajari makna bahasa.  Sedangkan mapping berasal dari kata map yang  berarti peta.
Berikut ini adalah beberapa definisi dari semantic mapping yang digunakan dalam bidang pendidikan:
a.       Maggard dalam http://www.miyazaki-mic.jap/jmaggard/history. html. menggambarkan semantic mapping sebagai berbagai macam strategi yang dirancang untuk menunjukkan bagaimana kata-kata kunci atau konsep dihubungkan satu dengan lainnya melalui representasi grafik.
b.   Huynh menyatakan bahwa semantic mapping terdiri dari kategori yang sangat luas dari organisator grafik dan dapat digunakan dalam berbagai macam bidang pembahasan untuk membantu siswa memahami hubungan dan membangun konsep tentang topik yang luas.
Semantic mapping atau pemetaan semantic adalah salah satu strategi penguasaan vocabulary bahasa inggris dimana murid dituntut untuk mengembangkan kata sebanyak-banyaknya dari satu kata utama yang telah ditentukan terlebih dahulu. Kemudian kata-kata tersebut dikembangkan kedalam gambar atau pemetaan berbentuk garis-garis atau lain sebagainya untuk memudahkan murid dalam mengingat dan menganalisa hubungan dari satu kata dengan kata yang lain.
b.      Langkah-langkah melaksanakan strategi Semantic Mapping
Adapun langkah-langkah pelaksaan strategi Semantic Mapping ini adalah sebagai berikut :
1). Berikan satu kata yang dijadikan topic utama
2). Kemudian mintalah murid untuk mencari kata-kata lain sebanyak-banyaknya yang      berhubungan dengan kata topic utama tersebut
3). Jika kata sudah terkumpul maka mulailah minta murid untuk membuat peta konsep seperti gambar atau garis-garis semenarik mungkin yang dapat di isi oleh kata-kata yang berhubungan dengan kata topic utama yang telah murid kumpulkan sebelumnya
4). Kemudian periksalah apakah kata tersebut benar ada hubungannya dengan kata topic utama tersebut
5). Lalu mulailah minta murid untuk mengingat kata-kata tersebut dan mengannalisa hubungan dari setiap kata dengan kata yang lain sehingga penguasaan vocabulary mereka menjadi bertambah. 
Berikut ini adalah contoh dari strategi Smantic Mapping :
1.      Semanatic mapping dengan subjek alat transportasi
 














Diagram 1 : Semantic Mapping  dengan subject Transportation


2.      Semantic mapping dengan subjek Bees (lebah)

 














Diagram 2 : Semantic Mapping dengan subjek Bees

c.       Kelebihan dari startegi Semantic Mapping
Strategi ini memiliki kelebihan diantaranya sebagai berikut :
1.      Murid akan lebih tertarik untuk mengingat kosa kata karna disertai oleh gambar atau warna-warna yang menarik
2.      Melalui semantic mapping murid akan mampu menganalisasi makna dari kata-kata tersebut dan menganalisa setiap hubungan dari satu kata dengan kata yang lain.
5.      Kerangka Berfikir
Dalam  Bahasa Inggris kemampuan speaking adalah hal yang urgen untuk dipelajari, dimana penilaian seseorang dikatakan memiliki penguasaan Bahsa Inggris yang bagus adalah salah satunya dilihat dari kemampuan mereka dalam speaking atau berbicara.
Dewasa ini, siswa SMA atau sederajat dinilai lemah dalam hal tersebut. Dimana banyaknya siswa yang kurang mampu untuk mengungkapkan kata-kata berbahasa inggris dalam berkomunikasi sehari-hari. Banyak factor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya adalah tidak adanya pembiasaan diri untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa inggris juga kurangnya kosa kata yang dikuasai. Untuk itu sangat baik adanya jika materi speaking ditanamkan sejak dini dan diutamakan pula penerapan starategi yang memudahkan siswa untuk menguasai vocabulary.
Penulis berusaha mencari cara atau strategi apa yang diperkirakan cocok untuk diterapkan pada materi speaking ini. Dan Semantic Mapping adalah strategi yang dipilih, karena strategi ini akan menitikberatkan siswa untuk mengingat dan menghafal vocabulary  dengan cara yang lebih menarik, menyenangkan dan tidak membosankan.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat diduga bahwa penerapan strategi semantic mapping ini dapat meningkatkan kemapuan vocabulary siswa pada materi speaking.
6.      Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir diatas, hipotesis yang diajukan ssebagai berikut “melalui strategi semantic mapping  dapat meningkatkan kemapuan vocabulary siswa pada materi speaking di kelas IX MAN 2 Tanjungpura”.












BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungpura dengan jumlah siswa kelas 40 siswa dengan nilai rata-rata speaking adalah 70 dengan standart nilai adlah 75.
B.     Tempat Penelitian
              Dalam penelitian ini penulis mengambil tlokasi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungpura dengan pertimbangan bahwa akses peneliti kesekolah tersebut mudah sehingga memudahkan dalam menghimpun data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sesuai dengan profesi penulis.
C.    Waktu Penelitian
              Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan penggunaan waktu penelitian selama 3 bulan yaitu dari bulan September s/d November 2012.
D.    Alat Pengumpul Data
              Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Observasi
              Observasi dimaksudkan untuk mengetahui aktifitas pembelajaran yang dilaksanakan dikelas selama pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan serta pengamatan secara sistematik terhadap gejala dan peristiwa yang muncul pada saat proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pengajaran berdasarkan masalah.
b.      Angket
              Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada siswa untuk dijawab secara tertulis. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data tentang tanggapan terhadap mata pelajaran dengan strategi pembelajaran berbasis masalah.
c.       Tes
              Tes ini digunakan utuk dapat memberikan informasi tentang kemampuan siswa dalam mengorganisasikan gagasannya secara sistematis.



E.     Prosedur Penelitian
SIKLUS I
1.  Perencanaan / planning
Pada tahap planning penulis melakukan beberapa kegiatan seperti mencari referensi yang berkaitan dengan strategi semantic mapping, speaking , siklus pembelajaran serta Standar Isi 2006 tentang pembelajaran bahasa Inggris khususnya.
Dalam tahap perencanaan ini penulis juga melakukan kegiatan-kegiatan berikut :
a.  Pembuatan jadwal penelitian
b.  Pembuatan lesson plan
c.  Pemilihan topik dan subjek yang akan dikembangkan
d. Pembuatan lembar kerja siswa
e.  Pembuatan scoring rubric untuk penilaian hasil tulisan siswa
f.  Pembuatan pertanyaan untuk kuesioner dan wawancara 
g.  Pembuatan lembar pengamatan
2. Tindakan / pelaksanaan
Berikut ini adalah bagaimana strategi semantic mapping ini akan penulis terapkan sebagai treatment terhadap masalah yang ada pada siklus tersebut.
1.      Guru mengajak siswa membahas topik yang familiar bagi mereka misalnya tentang  manusia dengan subjek  My father.
2.      Guru memberikan serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan dengan anggota keluarga  sampai akhirnya siswa menyebut salah satu anggota keluarga yang paling mereka cintai, misalnya  bapakku (My father).
3.      Kemudian guru menulis kata “My father”  di papan tulis.
4.      Setelah itu guru menyebutkan secara eksplisit subjek yang akan dibahas. Informasi yang relevan dengan subjek yang dapat digali dari siswa sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki untuk membangun semantic mapping.
5.      Guru menulis kata-kata atau frasa dari siswa di papan tulis. Kata love dapat digunakan untuk paragraf pembuka, misalnya: I love my father very much. Kata  best  juga dapat dimasukkan dalam opening statement misalnya menjadi: He is the best father in the world. Sehingga kata love dan best dapat ditempatkan dibawah My Father sebagai sub ide pertama. Kedua pernyataan ini masih berupa pernyataan umum tentang My father.
6.      Pada langkah berikutnya guru meminta siswa memberikan informasi yang berkenaan dengan diskripsi lebih rinci dari bapaknya masing-masing. 
7.      Guru sudah mulai membiasakan siswa mengorganisasikan informasi secara sistimatis. Sub ide pertama misalnya tentang ciri fisik (Physical Features). Untuk membantu siswa menemukan informasi tentang ciri fisik, guru dapat menunjukkan kata-kata kunci seperti age, figure, looks.
8.      Guru dan siswa kemudian menambahkan kata-kata secara lebih spesifik untuk per kata kunci. Misalnya, dibawah age guru dapat minta siswa menyebutkan kata-kata yang berkaitan dengan umur seperti young, old, middle-age . Kegiatan tersebut dilakukan untuk kata-kata kunci yang lain sehingga siswa mempunyai gambaran apa yang harus ditulis dalam setiap sub-ide.

My Father
Dari penjelasan di atas, kita dapat membentuk semantic mapping sebagai berikut:     
 



Personality

Physical features
                                    

friendly

emotional
                                                                                

young

handsome

justices
 


Diagram1: Semantic mapping untuk subjek My father
Keterangan:
a.  Lingkaran menunjukkan subjek yang dibahas
b. Kotak menunjukkan kategori yang akan djelaskan
c. kotak-kotak dibawahnya menunjukkan perincian dari kategori yang dituliskan.
Setelah pemberian tindakan ini, siswa kemudian mulai bekerja dalam kelompok sesuai subjek yang dipilih.
Sedangkan jenis tindakan yang diberikan pada siklus selanjutnya tergantung dari dari kesulitan atau masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam menciptakan Semantic Mapping setelah tindakan pada siklus I.
3.      Observasi
a.       Melihat dan mencatat tindakan siswa ketika melaksanakan pembelajaran di kelas.
b.      Melihat dan mencatat respon siswa keyika guru sedang melakukan pembelajaran dengan strategi Semantic Mapping.
c.       Mencatat setiap perubahan dan kegiatan yang terjadi saat penerapan pembelajaran.
d.      Mencatat kemampuan siswa dalam memahami dan membuat Semantic Mapping yang telah diterapkan.
e.       Melakukan diskusi dengan murid untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
4.      Refleksi
a.       Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi.
b.      Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan strategi Semantic Mapping dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
c.       Melakukan refleksi terhadap hasil belajar peserta didik.
SIKLUS II
1.      Perencanaan
a.       Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan materi ajar.
b.      Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
c.       Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
d.      Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus 1.
e.       Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan model pembelajaran strategi Semantic Mapping.
2.      Tindakan / Pelaksanaan
a.      Meminta siswa untuk membuat kembali contoh dari Semantic Mapping. Kali ini dengan menggunakan kategori kata yang mereka inginkan sendiri.
b.      Memeriksa apakah setiap kata memiliki hubungan satu sama lain.
c.       Meminta siswa untuk mengingat dan menagabalisa setiap kata tersebut.
d.      Membuat penilaian terhadap respond an hasil belajar siswa
3.      Evaluasi
a.       Mengamati perubahan yang terjadi terhadap siswa dengan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.      Menyusun rekomendasi
F.     Teknik Analisis Data
              Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data adalah deskriptif kuantitatif yang kemudian dilanjutkan dengan tehnik analisis statistik guna membuktikan hipotesis tindakan yaitu untuk melihat poerbedaan hasil belajar siklus pertama dan kedua. Analisis statistik yang digunakan adala statistik t-tes sebagai berikut:
t=
Keterangan:
t   = Koefisien hitung t-tes
D = difference yaitu selisih nilai siklus pertama dan siklus kedua
N = subjek penelitian
G.    Indikator Keberhasilan
              Komponen-komponen yang menjadi indikator perubahan pada siklus dalam penelitian ini yaitu:
              Indikator pertama :
a.       untuk menunjukkan keberhasilan proses pembelajaran adalah suksesnya guru dalam menerapkan strategi pembelajaran
b.      suksesnya siswa mengikuti pembelajaran.
c.       Suksesnya guru dapat dilihat dari mudahnya guru menjelaskan isi materi kepada siswa sehingga siswa dengan mudah mememahami materi yang diajarkan , senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan adanya peningkatan hasil belajar speaking siswa.

              Indikator kedua :
a.        untuk menunjukkan suksesnya proses pembelajaran adalah hasil belajar siswa.
              Rencana tindakan dianggap sukses untuk meningkatkan kemampuan siswa apabila: 1) siswa dapat memunculkan respon yang diharapkan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
2) rata-rata skor tes siswa lebih meningkat 75% dari hasil sebelumnya. Hal ini mengacu pada ketuntatasan.  





















                     

REFERENSI
Proses belajar mengajar Speaking skill (ketrampilan berbicara) Teks review Oleh: Drs. Sholikin, M.Ed
http://basindoa.blogspot.com/2010/01/vocabulary-dalam-bahasa-inggris.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan
http://milmanyusdi.blogspot.com/2011/07/pengertian-kemampuan.html
http://dwi-jo.blogspot.com/2011/05/pengertian-kosakata-kosakata-adalah.html
http://www.englishindo.com/2011/10/pentingnya-mempelajari-speaking.html
http://primaprimbon.student.umm.ac.id/2010/02/04/pengertian-speaking/




[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan

[2] http://milmanyusdi.blogspot.com/2011/07/pengertian-kemampuan.html
[4] http://dwi-jo.blogspot.com/2011/05/pengertian-kosakata-kosakata-adalah.html
[5] http://basindoa.blogspot.com/2010/01/vocabulary-dalam-bahasa-inggris.html
[6]  http://www.englishindo.com/2011/10/pentingnya-mempelajari-speaking.html
[7] http://primaprimbon.student.umm.ac.id/2010/02/04/pengertian-speaking/
[8] Proses belajar mengajar Speaking skill (ketrampilan berbicara) Teks review Oleh: Drs. Sholikin, M.Ed